Monday, December 26, 2005

Can't hardly wait

Kehidupan pasca pernikahan Alhamdulillah aku dan suami jalani dengan sangat menyenangkan dan penuh rasa syukur. Memang benar, pacaran setelah menikah itu jauh lebih nikmat.

Pada awalnya kami berniat menumpang di rumah orang tuaku sebulan-dua bulan saja setelah acara pernikahan. Selanjutnya kami berencana hidup mandiri dengan mengontrak rumah di Jakarta, agar tidak terlalu jauh dari tempat kerjaku. Tapi kondisi kesehatan ibuku yang akhir-akhir ini merosot sepeninggal Bapak, membuat kami tidak tega untuk buru-buru pindah. Apalagi aku sebagai anak perempuan satu-satunya dari 5 bersaudara. Mungkin sudah ketentuan Allah supaya tidak jauh-jauh dari Ibu, akhirnya kami mendapatkan sebuah rumah sederhana di komplek perumahan yang sama.

Rumah kami hanya berjarak beberapa ratus meter dari rumah Ibu, kami beli dengan uang muka yang ringan dan sisanya dibayar selama 15 bulan. Jauh lebih baik daripada harus menyewa rumah. Alhamdulillah kini kami sudah mencicil selama 5 bulan, sama dengan usia pernikahan kami.

Rumah kami masih perlu banyak pembenahan di sana sini, kami lakukan secara berangsur-angsur sesuai dengan kondisi kekuangan. Saat kondisinya sudah 90%, timbul masalah baru, air tanahnya tidak keluar. Terpaksa kami harus memperketat lagi pengeluaran karena biaya pemasangan jetpump cukup membuat kepala kami nyut-nyutan!
Semoga kami diberi rizki yang cukup dan dapat menempati rumah tersebut dalam waktu dekat, amien.