Monday, April 06, 2009

15 Menit

Pagi ini aku sengaja berangkat 15 menit lebih pagi dari biasanya. Belajar dari pengalaman, kalau kondisi hujan terus-terusan dari semalam, jalanan pasti macet. Apalagi letak rumahku cukup jauh dari kantor yaitu di daerah BSD alias Bekasi Sonoan Dikit. Maklum, sehabis menikah kami baru mampu beli rumah type RS-7 alias Rumah Sangat Sederhana Sekali Sehingga Selonjor Saja Sulit.

Benar saja, menjelang pintu tol Cibitung sudah macet. Diantar naik motor yang baru lunas kreditnya oleh suami, aku lanjut naik mini bus jurusan Bekasi Timur. Rute selanjutnya Bekasi Timur-Pulogadung. Bus yang kebanyakan penuh memaksa aku jalan agak jauh di tengah hujan yang sedang deras-derasnya. Alhamdulillah dapat duduk, dekat jendela yang dihiasi gordyn basah hasil cipratan getaran mesin yang sudah jompo. Pelajaran nomor 1, jangan duduk dekat jendela tanpa gordyn saat hujan.

Harapan untuk bisa memejamkan mata buyar sudah. Kemacetan merembet sampai ke dalam tol. Di dalam bus, penumpang berjejal bak ikan sarden kalengan. Ada yang mengeluh ada yang pandangannya kosong menerawang. Mungkin dalam fikirannya sama denganku “terlambat deh sampai kantor, harapan dapat SP”. Keluhan semakin keras setelah supir menaikan penumpang di jalan tol karena bus mereka mogok. Pelajaran nomor 2, pandai-pandailah memilih bus.

Dengan kondisi padat merayap, bus keluar pintu tol Cakung sampai akhirnya berhenti di depan United Tractor. Penumpang di depanku, seorang ibu pekerja kantoran berjilbab kuning kepalanya bergerak-gerak seperti pemanasan menjelang senam. Kedepan, kebelakang, memutar, rebah ke kanan, kebelakang, memutar lagi, tertunduk ke depan, sementara di sebelah kanannya air dari sela-sela jendela mengalir deras ke arah kursi yang tidak seorangpun mau duduki. Pelajaran nomor 3: jangan senam di bus kalau tidak mau kebasahan.

Waktu sudah menunjukkan Pk.08:00, bus masih betah terdiam sampai akhirnya mendapat kesempatan belok kiri dengan dua ban di sebelah kanan memanjat pembatas jalan. Penumpang berteriak tertahan, mereka baru saja doyong berjamaah. Ibu berjilbab kuning tersentak kaget, buyar sudah mimpi indahnya pagi ini.

Sampai di kantor mesin absen mati, tapi jangan harap ketelatan tidak tercatat. Rupanya 15 menit berangkat lebih pagi berhadiah terlambat 15 menit pula. Bedakku terhapus hujan, sepatuku bak kolam renang, tasku bagai tikus kecemplung got. Setidaknya aku butuh waktu 15 menit buat permak penampilan.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home