Wednesday, November 15, 2006

Catatan mudik: 28 Oktober 2006

Jam 9 pagi belum ada yang datang, baik tukang rias, tukang cuci piring ataupun organ tunggal, padahal acaranya jam 10! Kalau aku jadi pengantennya mungkin sudah senewen. Ternyata tamunya ngaret semua, jadi tamu nggak nungguin penganten selesai di rias.

Seharian sudah nggak kehitung deh berapa ratus kali bolak-balik ke depan dan belakang rumah buat anter-jemput piring dan penganan. Sistemnya bukan prasmanan yang tamu-tamunya menghampiri makanan. Tapi seperti di rumah makan padang yang tamunya disuguhi nasi, lauk-pauk dan hidangan penutup. Bedanya tamunya lesehan dan hidangan di taruh di meja pendek. Selesai tamu pertama pulang, meja harus dibersihkan dan semua hidangan diganti atau ditambah dengan yang baru.

Ternyata capek juga ya, obatku nggak ketemu. Badan jadi meriang lagi. Habis Mangrib Ninik Mamak mendo’a bersama kami, sehabis itu tamu berdatangan lagi. Selesai sholat Isya si obat ketemu, so habis makan langsung aja aku minum. Teler, padahal di luar tamu masih banyak. Apa daya, mata nggak mau kompromi. Kebangun jam 11 malam, tamu sudah pulang semua.

Diluar terjadi kehebohan, ternyata ipar-iparku semuanya joget sambil pegang mike. Aku cuma senyum-senyum aja nonton dengan mata yang masih ngantuk. Setelah vokalisnya nyanyi lagu SMS, baru deh aku tertarik buat ikutan ke panggung. Suasana tambah memanas. Mempelai prianya sampai turun tangan sendiri ngambil photo kami. Wah, benar-benar gokil!

Jam 2 dini hari baru tidur, CAPEK BERAT.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home