Wednesday, April 13, 2005

Changing souvenir


Changing souvenir between two families-the traditional ceremony’s of engagement in my hometown, West Sumatra. The souvenir will be given back to the owner once the wedding party held.

Before engagement


Me, my mother, sister in law, cousin and aunts took this picture few minutes before engagement.

It's me!


My current picture

10 April 2005

Minggu, 10 April 2005 hari yang bersejarah buatku karena akhirnya si "Dia" meminangku. Mau tahu siapa? Dia adalah si Om Ketemu Gede. Surprise!!!!!!

Thursday, April 07, 2005

Tiga hari

Teman, tahu nggak kalau sebenarnya, kita hanya punya 3 hari saja

Ke-1 hari kemarin.
Kita tak bisa mengubah apa pun yang telah terjadi. Kita tak bisa menarik perkataan yang telah terucapkan. Kita tak mungkin lagi menghapus kesalahan; dan mengulangi kegembiraan yang kita rasakan kemarin. Biarkan hari kemarin lewat; lepaskan saja...

Ke-2 hari esok.
Hingga mentari esok hari terbit, kita tak tahu apa yang akan terjadi. Kita tak bisa melakukan apa-apa esok hari. Kita tak mungkin tahu apakah sedih atau ceria diesok hari. Esok hari belum tiba; biarkan saja...

Ke-3 hari ini.
Pintu masa lalu telah tertutup, pintu masa depan pun belum tiba. Pusatkan saja diri kita untuk hari ini. Kita dapat mengerjakan lebih banyak hal hari ini bila kita mampu memaafkan hari kemarin dan melepaskan ketakutan akan esok hari. Hiduplah hari ini. Karena, masa lalu dan masa depan hanyalah permainan pikiran yang rumit.

Hiduplah apa adanya. Karena yang ada hanyalah hari ini, hari ini untuk beribadah dan bertaubat. Perlakukan setiap orang dengan kebaikan hati dan rasa hormat, meski mereka berlaku buruk pada kita. Cintailah seseorang sepenuh hati hari ini, karena mungkin besok cerita sudah berganti.

Ingatlah bahwa kita menunjukkan penghargaan pada orang lain bukan karena siapa mereka, tetapi karena siapakah diri kita sendiri. Jadi teman, jangan biarkan masa lalu mengekangmu atau masa depan membuatmu bingung, lakukan yang terbaik HARI INI dan lakukan sekarang juga.

Anak kerang

Pada suatu hari seekor anak kerang di dasar laut mengadu dan mengaduh pada ibunya sebab sebutir pasir tajam memasuki tubuhnya yang merah dan lembek. "Anakku," kata sang ibu sambil bercucuran air mata, "Tuhan tidak memberikan pada kita bangsa kerang sebuah tangan pun, sehingga Ibu tak bisa menolongmu. Sakit sekali, aku tahu anakku. Tetapi terimalah itu sebagai takdir alam."

"Kuatkan hatimu. Jangan terlalu lincah lagi. Kerahkan semangatmu melawan rasa ngilu dan nyeri yang menggigit. Balutlah pasir itu dengan getah perutmu. Hanya itu yang bisa kau perbuat", kata ibunya dengan sendu dan lembut.

Anak kerang pun melakukan nasihat bundanya. Ada hasilnya, tetapi rasa sakit bukan kepalang. Kadang di tengah kesakitannya, ia meragukan nasihat ibunya.

Dengan air mata ia bertahan, bertahun-tahun lamanya.Tetapi tanpa disadarinya sebutir mutiara mulai terbentuk dalam dagingnya. Makin lama makin halus. Rasa sakit pun makin berkurang. Dan semakin lama mutiaranya semakin besar. Rasa sakit menjadi terasa lebih wajar.

Akhirnya sesudah sekian tahun, sebutir mutiara besar, utuh mengkilap, dan berharga mahal pun terbentuk dengan sempurna. Penderitaannya berubah menjadi mutiara; air matanya berubah menjadi sangat berharga. Dirinya kini, sebagai hasil derita bertahun-tahun, lebih berharga daripada sejuta kerang lain yang cuma disantap orang sebagai kerang rebus di pinggir jalan.

Cerita di atas adalah sebuah paradigma yg menjelaskan bahwa penderitaan adalah lorong transendental untuk menjadikan "kerang biasa" menjadi "kerang luar biasa". Karena itu dapat dipertegas bahwa kekecewaan dan penderitaan dapat mengubah "orang biasa" menjadi "orang luar biasa".

So..pembaca, mungkin saat ini anda sedang mengalami penolakan, kekecewaan, patah hati, atau terluka krn orang2 disekitar anda..cobalah utk tetap tersenyum dan katakan didalam hatimu.."airmataku diperhitungkan Tuhan..dan penderitaanku ini akan mengubah diriku menjadi mutiara2..."

Wednesday, April 06, 2005

8 Signs

Hari ini ada sedikit kesempatan nge-lirik blog-nya tetangga. Ada satu hal yang menarik perhatianku sewaktu membaca tulisan salah satu temanku di friendster. Silahkan klik 8 pertanda bahwa si dia adalah jodoh anda

Tahu ga, setelah baca itu, sepertnya dia itu memang Tuhan ciptakan untukku, Insya Allah.

Monday, April 04, 2005

Akhirnya, jodoh itu datang juga

Baru kali ini setelah sekian lama hatiku berbunga-bunga oleh kehadiran seorang pria, dan pertama kalinya setelah aku memakai jilbab. Cinta kami bukan cinta yang mengebu-gebu di awal jumpa, namun semakin aku mengenalnya aku semakin terpikat keluhuran budinya. Hal itu yang menyebabkan aku mau menerima ajakannya bertunangan dalam waktu sebulan setelah pertemuan pertama kami dan berencana menikah tiga bulan berikutnya. Ya Allah, hamba tahu jika jalan yang hamba tempuh ini bukanlah jalan yang disarankan dalam Islam. Hamba masih harus banyak belajar dan jauh dari sempurna. Hamba mohon ampun dan lindungan jika perasaaan ini mengarahkan hamba kepada perbuatan yang tercela, zina hati dan fikiran. Hamba juga mohon diberi kelancaran dalam pertunangan dan pernikahan nanti, serta diberi keihlasan jika pada akhirnya dia bukanlah jodoh yang Engkau tetapkan buat hamba.