Thursday, May 27, 2004

I've made up my mind

Hari ke-2 isi daily notes neeh. Kayanya aku mo buat situs ini buat aktifitas kantor aja kalee. Situs ini terbuka untuk umum dan menerima kritik serta masukan selama pemberi kritik bersedia agar tulisannya tidak dicantumkan :)

Oh iya aku mo ceritain kejadian menjijikkan tadi malam. Si Heri (40 th) "Si Mbah Lanang-nya Sales & Marketing", pesan nasi goreng sama Tole langganan kita. Dia bilang: "Jangan lupa aku pesan 1 piring nasi goreng kombinasi 2 coro, 1 laler ijo". Monik (Sekretaris Direksi) nambahin:"Jangan lupa tamburin gogrokan upil diatasnya".

He..he...he...kalau buat urusan jorok, gank gw paling jago deh. Akhirnya si Mbah kita tinggal sendirian di kantor menatap dalam-dalam wajah si Tole yang tersenyum kecut penuh makna.

Kirain tragedi sudah selesai, ternyata berlanjut sampai ke parkiran. Mobil sedan Timor milik pasangan paling mesra di DR (Ari "Jimbruk" & Mabrur "Broery") sudah menanti dengan pintu terbuka untuk aku dan Monik tumpangi. Monik naik mobil terlebih dahulu sedang aku gesek absent pulang.

Alangkah terkejutnya aku sesampainya di depan pintu karena muatan sudah luber dan masih harus ditambah satu orang lagi. Ternyata ada Bapak Paulus "si pendatang gelap" (client) yang berkulit gelap terjepit diantara Monika dan Kemal "Gembul" (Sales). Spontan aku teriak “Wah...masih muat ga?”.“Udah, jangan berisik, buruan masuk” kata semua member serempak.

Jadilah kita dempet-dempetan seperti lepet ketiban kampret sampai depan Arion Pemuda. Yang tersiksa adalah Kemal yang membisu dengan bibir membiru di pojok sebelah kanan terjepit tubuh kurus bapak Paulus. Aku sempat tawarin CPR tapi Kemal lebih memilih bantuan Oksigen. Payah, ga tahu aja dia kalau nafasku lebih steril daripada O2.

Akhirnya aku dan Monik, dua manusia sungsang dari kumpulan yang terbuang sampai juga di Arion. Buat gaya-gayaan aja, padahal cuma numpang lewat doank. Kita malah cari makan di tenda Baso Kocok Bandung, dekat terminal Rawamangun. Sesuailah dengan semboyan gank kita “Biar miskin yang penting sombong”. Habis makan kita pulang dan mendarat di rumah dengan selamat.

Hari ini kantor sepi. Pak Raden ga masuk, sekretarisnya juga. Popeye sempet bikin kesel si Monik karena sudah panjang lebar kirim sms cuma di jawab 2 kata: “maaf, lupa”. Dasar sinyo, sudah kebanyakan yang diurusin. Bikin janji sama client di Australia tanyanya sama aku, padahal ga di kasih clue. Payah! Untung si bule pujaan hatiku berbaik hati men-cc kan semua pembicaraan mereka lewat email. Ohhh Jorj, I can’t hardly wait for you to come!

0 Comments:

Post a Comment

<< Home